Supir gojek ditipu forex

Supir GoJek Surabaya Unjuk Rasa, Mengaku Ditipu Kamis, 03 de dezembro de 2017 18:35 WIB Pengemudi Gojek wanita berorasi saat unjuk rasa ratusan pengemudi Gojek di Balai Kota bandung, Jawa Barat, 1 de dezembro de 2017. TEMPOPrima Mulia TEMPO. CO. Surabaya - Ratusan pengemudi GoJek di Kota Surabaya menggelar aksi demonstrasi, Kamis 3 de dezembro de 2017. Mereka berkumpul de Taman Bungkul Surabaya em Berringan menuju kantor GoJek di Jalan Tidar, Surabaya. Ratusan pengemudi yang rata-rata memakai jaket GoJek itu menuntut manajemen transparan. Selama ini mereka menganggap banyak penipuan yang telah dilakukan oleh manajemen GoJek. Manajemen perusahaan GoJek seakan sewenang-wenang, itu yang membuat kami menggelar aksi, kata Koordinator Aksi Solidaritas Driver GoJek, Hendraven, kepada wartawan di sela aksinya, Kamis 3 de dezembro de 2017. Bahkan, kata Hendraven, sentindo kali manajemen perusahaan Gojek memberikan sanksi suspende atau penghentian Aplikasi driver gojek, tanpa menjelaskan terlebih dahulu kesalahan para drivernya. Akibatnya, para pengemudi GoJek yang terkena sanksi itu tidak bisa mengambil jatah penumpang yang memesannya. Seharusnya, kalau memang kami salah, tunjukkan dong kesalahannya, kata dia. Selain itu, ada pula pengemudi GoJek yang dikenai denda uang hingga ratusan juta rupiah, padahal tidak ada penjelasan tentang denda tersebut. Kondisi itu membuat geram para pengemudi GoJek di Surabaya. Bahkan, Kata Hendraven, Kondisi semacam ini juga terjadi di beberapa kota di Surabaya, seperti Bandung dan Makasar eang sudah mulai menggelar demo sejak beberapa hari sebelumnya. Menurut Hendraven, ratusan GoJek se Kota Surabaya itu menuntut transparansi sistem manajemen, seperti penjelasan suspende, denda, potongan retiram bermasalah. Selain itu, tidak adanya menu cancelar di aplikasi driver untuk menghindari ordem fiktif juga dinilai sebagai sumber masalah. Kami minta jaminan asuransi dan menuntut pembatalan suspen massal, kata dia. Hendraven menambahkan, pihaknya telah berusaha menanyakan secara baik-baik berbagai sanksi yang diberikan kepada teman-temannya itu. Namun ketika berusaha diklarifikasi, pihak manajemen selalu beralasan hanya menjalankan tugas, dan sanksi itu merupakan rahasia perusahaan. Oleh sebab itu, kami minta kepada semua manajemen tidak bermain di belakang kami, kata dia. Sampai berita ini diturunkan, konfirmasi dari manajemen GoJek di Surabaya masih diupayakan Redaksi. MONITORDAY, Bogor - Seorang motorista Gojek asal Bogor jadi sasaran empuk pelaku kejahatan. Iyank Nurdyansyah mengaku ditipu pelanggannya Rp 600 ribu usai mendapat order membeli barang pada Sabtu (91). QuotSaya dapat order membeli barang seharga Rp 600 ribu. Anehnya, saya disuruh nemuin seseorang di sebuah kafe dan barangnya sudah dibungkus rapi, quot cerita Iyank dilansir dari akun Facebooknya, Minggu (101). Iyank mengaku curiga ketika diminuta untuk mengantarkan barang bertuliskan nama Rian Sopian beralamat di Kp. Parung Panjang Atas, RT 00507, Karehel, Leuwiliang. Iyank diberitahu bila paket berisi vapor innokin dan 2 líquido, rasa Fruti Double Mix Anggur. Dan kecurigaannya terhadap barang tersebut benar. QuaLalu di Haveh perjalanan saya coba menelepon customer-nya dan langsung tak aktif. Padahal, jarak yang harus saya tempuh 23 km. Akhirnya saya putuskan membuka barang itu dan hasilnya zook. Isinya cuma 2 botol obat bekas dan 1 carregador buah Nokia yang rusak, quot bebernya. Melihat isi dalam bungkusan seharga Rp 600 ribu tersebut, Iyank langsung lemas. Dia pun sadar sudah kena tipu. QuotSaya cuman bisa bengong, nomor HP penjual do cliente sudah enggak aktif. Uang Rp 600 ribu melayang begitu aja, betapa mudahnya dia dapat uang sebanyak itu, quat katanya Iyank. QuotSedangkan saya dapetnya saja sampai panas-panasan, narik dari abis subuh sampai malam tiap hari, dan kok bisa ya seorang manusia bisa setega itu, quot ungkapnya. Dia berharap cantou istri bisa sabar menerima ujian ini. Tak lupa Iyank juga berpesan agar rekan seprofesinya lebih berhati saat terima order. QuotBuat istri saya Gita Lestari sabar ya, Insya Allah ada gantinya. Amin, Ioank. (ARTE)